Senin, 29 Februari 2016

Alat Ukur Pohon



   
1.     Phi band / Pita diameter
     Pita diameter / phi band biasanya digunakan untuk mengukur diameter pohon secara langsung. Tanpa harus dikonversi dari ukuran keliling (jika diukur dengan pita meter biasa). Pengukuran diameter pohon diukur pada tinggi pohon sekitar 1,3 m dari pangkal pohon atau biasa disebut diameter breast height (DBH). Penggunaannya dengan melingkarkan pita ke batang pohon, maka langsung diperoleh kisaran diameter tanpa harus dikonversi. Alat ini sangat praktis namun memiliki keterbatasan kapasitas ukurnya.
2.     Kaliper
Merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur diameter dan panjang dengan ketelitian rata-rata 0,01 cm. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur jarak antara dua sisi yang berlawanan dari objek. Alat ini memiliki dua skala yang terletak di bagian utama dan bagiandorongnya. Pada dua bagian tersebut terdapat suatu penjepit untuk memegang obyek ukur.Untuk pembacaan skala yang akurat, tangkai caliper harus ditekan dengan benar terhadap pohon, dengan tangkai tegak lurus terhadap sumbu batang pohon dan lengan parallel dan tegak lurus terhadap tangkai.
Cara Pemakaian : Bukalah sliding jaw sesuai kebutuhan. Letakkan pada benda kerja. Gerakkan sliding jaw hingga menyentuh benda kerja. Kencangkan screw pengikat. Lepaskan dari benda kerja. Bacalah nilainya.
3.     Biltmore stick
Alat yang digunakan untuk pengukuran dimensi berbagai pohon, seperti diameter setinggi dada serta ketinggian suatu pohon. Alat ini merupakan sebuah tongkat lurus sepanjang 24-36 inci (61-91 cm). Tongkat dipegang sedemikian rupa sehingga titik 0 pada ujung tongkat berada pada garis EA, yang membentuk garis singgung terhadap potongan melintang pohon pada titik A , diameter pohon dapat dibaca pada titik potong ujung tongkat yang satu pada garis EB, yang membentuk garis singgung terhadap potongan melintang pohon pada titik B. Jarak L dari mata E terhadap pohon biasanya 25 inchi (63.5 cm).
Kitakakuratan dalam penghitungan diameter dengan menggunakan alat ini adalah di sebabkan oleh:
· Kesulitan dalam memegang tongkat dengan jarak L dari mata secara tepat
· Kegagalan menempatkan pandangan mata setinggi dada
· Kegagalan memegang tongkat setinggi dada
· Keabnormalan pohon pada potongan melintang (Biltmore stick hanya cocok untuk potongan melintang yang bundar).
4.     Christen Meter
Alat ukur ini merupakan alat ukur yang sederhana dan mudah digunakan. Bentuk umum dari alat ini berupa sebilah kayu atau logam sepanjang 30 cm dengan alat banti yang berupa galah sepanjang 4 m. Penempatan skala pada alat semakin pendek untuk pengukuran pohon yang lebih tinggi. Ketelitian hanya sampai 0,5 meter dan di atas 35 meter alat ini tidak lagi mempunyai pembagian skala dalam satuan meter.
Pada saat praktek hal yang perlu di perhatikan adalah pucuk pohon, pangkal pohon, serta ujung atas galah. Dengan bergerak menjauh atau mendekati pohon akan mendapatkan titik dimana garis penglihatan dari puncak dan pangkal pohon bertepatan dengan batas atas dan batas bawah dari bilah ukur. Tinggi pohon dapat terbaca pada skala yang bertepatan dengan ujung atas dari galah pembantu.
5.     Clinometer

Adalah alat yang di gunakan untuk mengukur ketinggian dari suatu pohon, dengan tingkat kecepatan dan ketelitian tinggi. Alat ini juga dapat di gunakan untuk menentukan sudut dari suatu gradien.Alat ini dilapis oleh paduan aluminium anodized yang tahan terhadap korosi. Cara menggunakan alat ini adalah diletakkan pada satu mata dan dinaikkan atau diturunkan hingga pangkal pohon terlihat pada titik penghitungan. Pada saat yang sama, posisi pangkal pada skala menunjukkan pmbacaan.Alat ini dilengkapi dengan penunjuk jarak dan beberapa kombinasi skala, persen dan derajat, persen dan topografi, derajat dan topografi, feet dan metric.
6.     Haga Meter
Alat ini digunakan untuk menentukan tinggi suatu pohon yang terdiri atas pengontrol gravitasi, penunjuk berputar, dan serangkaian skala dalam batang metal hexagonal yang dapat diputar, serta kotak berbentuk pistol. Enam skala regular Amerika adalah 15, 20, 25, 30, persen, dan skala topografi. Alat ini memiliki tingkat ketelitian pembaca samapai 0,1 m.
Cara penggunaannya pertama-tama adalah menentukan jarak mendatar antara pengukur dengan pohon. Hal ini dapat dilakukan secara optis yaitu dengan menggunakan alat pembantu (rangefinder) dimana kedua bilah pada rangefinder tersebut tidak terliahat rangkap bila jarak sudah tepat. Atau dapat juga ditentukan secara langsung tanpa alat pembantu. Langkah selanjutnya adalah menyesuaikan bilah ukur sesuai degan jarak pembidikan. Bidikan pertama adalah puncak pohon kemudian bidikan kearah pangkal pohon. Tinggi pohon adalah jumlah atau selisih dari kedua pembacaan tersebut, tergantung apakah kaki pohon lebih rendah atau lebih tinggi dari mata pengukur.
7.     Tali tambang, tali plastik, sabit / golok, dan walking stic
Tali tambang, tali plastik / tali rafia, walking stick, dan sabit / golok merupakan peralatan dasar untuk melakukan perintisan jalur pengamatan, pembuatan petak contoh, dan membuka jalan dalam hutan agar dapat sampai ke lokasi pengamatan yang telah ditentukan sebelumnya. 
Tali tambang dan tali plastik yang digunakan harus berwarna cerah agar kontras dengan warna pohon ataupun daun-daun dalam hutan sehingga batas petak dapat dilihat dengan mudah oleh pengamat / surveyor.Walking stick digunakan untuk mengukur tinggi pohon jika alat pengukur tinggi pohon yang lebih canggih, seperti haga hypsometer tidak ada.

8.     Abney level
Sejarah Abney level adalah  sebagai berikut, Sebuah Topografi Abney Level merupakan instrumen yang digunakan dalam survei yang terdiri dari tabung penampakan tetap, tingkat semangat bergerak yang terhubung ke lengan yang menunjuk, dan skala busur derajat. The Topografi Abney Level adalah mudah untuk digunakan, relatif murah, dan bila digunakan dengan benar alat survey akurat.. The Topografi Abney Level digunakan untuk mengukur derajat, persen dari kelas, elevasi topografi, dan chainage koreksi..
            Dengan menggunakan trigonometri pengguna dari Topografi Abney Level dapat menentukan tinggi, volume, dan kelas. The Topografi Abney Level digunakan pada ketinggian mata dari surveyor dan yang terbaik digunakan saat bekerja sama dengan surveyor kedua dari tinggi mata yang sama.. Hal ini memungkinkan untuk penampakan mudah dan tingkat akurasi yang lebih besar. Sebuah tiang mulai dapat ditandai dengan meningkatnya pengguna mata tingkat atau lokasi perkiraan tinggi mata (yaitu dagu, hidung, bagian atas kepala) dari tingkat surveyor harus tahu akan mulai dari surveyor.Berfungsi sebagai alat untuk mengukur kemiringan suatu bidang.
 
9.     Dendrometer
Sebuah alat untuk mengukur pohon, yang ditemukan oleh Messrs Duncombe dan Whittel. Ini terdiri dari setengah lingkaran, dibagi menjadi dua kuadran, dan lulus dari tengah; pada diameter di sana tergantung sebuah unting-unting untuk memperbaiki instrumen pada posisi vertikal. Penggunaan utama adalah untuk mengukur panjang dan diameter pohon-pohon tegak lurus atau oblik ke bidang horizontal, atau di setiap situasi di mana pesawat itu bersandar, atau tokoh apapun, apakah teratur atau tidak beraturan, dan juga panjang dan diameter cabang, dengan cara inspeksi belaka. Penemu itu telah menghitung tabel, yang terlampir pada rekening mereka instrumen itu sendiri, dengan bantuan yang jumlah kayu di pohon diperoleh tanpa perhitungan, atau penggunaan aturan geser. The dendrometer, pas untuk sebuah teodolit, dapat diterapkan untuk mengukur ketinggian dan jarak benda dapat diakses atau tidak dapat diakses, apakah terletak di bidang sejajar atau miring terhadap bidang yang instrumen yang ditempatkan. Mungkin juga digunakan untuk mengambil semua anglcs, baik vertikal, horisontal, atau miring, dalam posisi pesawat di mana mereka terbentuk.
10.  Spiegel Relaskop
 Digunakan sebagai klinometer dengan pembacaan dalam derajat dan persen yang memungkinkan untuk penghitungan tinggi pohon. Beratnya hanya 14 oz, dilengkapi dengan case dari kulit dan cara penggunaan. Alat ini juga dapat digunakn untuk Pengukuran tinggi pohon total, atau ketinggian untuk particular diameter batang atas, diameter batang atas di ketinggian tertentu, serta dapat menentuan "kelangsingan" (tinggi / rasio diameter) dari suatu batang pohon.
Cara penggunaan yang umum untuk mengukur diameter:
1) Ukur jarak horizontal yang diinginkan dari dasar pohon atau arahkan tepat di bawah dasar pohon yang diinginkan menuju lokasi dimana titik yang diinginkan dapat dlihat. Yang harus diperhatikan adalah pengamat harus berada pada jarak minimal 5 m dari pohon untuk setiap 20 cm diameter yang diharapkan
2) Lihat pada titik yang diinginkan ketika memegang tombol agar skala dapat berputar secara bebaS.

Editor by : TaofikWaludin Dwi Restiana
 
DAFTAR PUSTAKA
http://indonetwork.co.id/kpm_marine/343982/altimeter-haga-haga-meter-hagameter.htm tanggal 29 februari 2016  16.00 WIB
http://en.wikipedia.org/wiki/Clinometer_(forestry) tanggal 29 februari 2016  16.00 WIB
http://mysite.du.edu/~jcalvert/astro/abney.htm  tanggal 29 februari 2016  16.00 WIB

Selasa, 23 Februari 2016

trekking



By_taofikdwi


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnx2BmkA7WN4FoUcVF_pMPPQzWx3OG2nBhbIEAFTxq1BQ9dYzNPFpMmdAlots3IlVElpFfzArYjrTumubqEJkly2QN1PhjpzyX8hCYdkmBb1qBB66pk9eZ7zC4_U-JDPWFSYAR4NErt1g/s320/gunung+cikuray.jpgCikuray yang identik dengan sebuah kerucut raksasa adalah salah satu gunung yang terletak di selatan kota Garut Jawa Barat. Gunung Cikuray mempunyai ketinggian 2.818 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah tiga gunung lainnya yaitu, Gunung Ceremai (3078 mdpl), Gunung Pangrango (3019 mdpl), dan Gunung Gede (2958 mdpl).  Meskipun gunung ini indah, Gunung Cikuray terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia.

Transportasi

http://4.bp.blogspot.com/-0BerIkp57p4/VJplbV04paI/AAAAAAAAAFo/WvIaAQKfJTQ/s1600/rute-dan-tarif-bus-karunia-bakti.jpgPendakian Gunung Cikuray dari Cilawu dapat dicapai dari Garut. Perjalanan dari jalan raya untuk menuju titik awal pendakian yaitu stasium pemancar TV  dapat memakan waktu sekitar 2 jam sampai dengan 3 jam berjalan kaki atau dapat menggunakan jasa ojek hanya sekitar 40 menit. Untuk trek jalan dari jalan raya menuju stasiun pemancar TV, dapat dilalui dari Desa Babakan Loak – Desa Cisumur – Desa Mekarsari – stasiun pemancar TV. 

Keadaan jalan untuk menuju stasiun pemancar cukup lebar di mana dapat dilalui mobil namun jalan tersebut hanya tesusun dari bebatuan. Jika hendak menuju Kecamatan Cilawu ini dengan kendaraan umum dapat mengambil jurusan Garut yang akan berhenti di Terminal Garut (Guntur), kemudian dilanjutkan dengan angkot 06 menuju Cilawu, dapat turun di Sukamulya atau Cigarungsang,di tengah jalan kita ketemu Pos perkebunan,di situ kita di suruh ngisi buku tamu dan kena biaya Rp.2.000/orang. Lalu dapat dilanjutkan dengan jasa ojek untuk menuju Stasiun pemancar Rp.30.000/orang

Jalur Pendakian Cilawu

Dari stasiun pemancar, memulai pendakian melalui kebun teh dengan punggungan yang terlihat jelas, dari sana juga dapat terlihat bentuk punggungan yang akan didaki hingga menuju puncak Gunung Cikuray jika cuaca cerah tanpa kabut. Perjalanan melewati kebun teh hanya http://liburanmania.com/wp-content/uploads/2013/09/cikuray3.jpgsingkat, sekitar 30 menit dengan keadaan jalur yang gersang dan berdebu. Setelah itu baru memasuki hutan yang teduh. Di luar musim hujan, kondisi tanah masih terlihat gersang dan berdebu bila ditapaki.

Pos 1 dapat dicapai dari stasiun pemancar TV dengan waktu tempuh sekitar 50 menit. Kemudian ditambah sekitar 50 menit lagi untuk menuju Pos 2. Waktu tempuh Pos 2 ke Pos 3 adalah 1,5 kali lebih lama dibanding waktu tempuh dari Pos 1 ke Pos 2.  Karena medannya yang curam, dengan kontur yang rapat, Pos 1, Pos 2, dan Pos 3 hanya mampu menampung satu sampai dua tenda. Sementara di Pos 4 terdapat tempat yang lebih luas yang dapat menampung sampai tiga tenda.

Sebelum memulai pendakian, sebaiknya mengisi perbekalan air di stasiun pemancar TV. Dalam musim kemarau panjang, pendaki tidak dapat mengisi perbekalan air di stasiun pemancar karena para pekerja di stasiun pemancar tersebut juga harus bolak–balik ke desa untuk mengisi ulang air yang mereka butuhkan. Maka untuk lebih pastinya, sebaiknya diisi sebelum menuju stasiun pemancar, tepatnya di desa terakhir : Desa Cisumur atau Cikoneng di Desa Dayeuh Manggung, Kecamatan Cilawu.

Pos 4 Perjalanan dilanjutkan terus mendaki dari Pos 4 menuju Pos  membutuhkan waktu sekitar 45 menit dengan kemiringan yan lebih terjal seperti Pos 3 menuju Pos 4 yang kemudian dapat dilanjutkan ke Pos Puncak Bayangan yang memiliki lahan yang lebih luas dari lima pos sebelumnya dan dengan keadaan lebih datar tanpa adanya semak belukar.

Perjalanan setelah Pos Puncak Bayangan dapat dilakukan menuju Pos yang luasnya hampir sama dengan pos puncak bayangan yang mampu menampung sekitar 3 sampai 4 tenda. Dari Pos 6 ini pepohonan tinggi sudah tidak terlalu rapat namun masih dapat menghalangi hantaman angin langsung dan sudah sangat dekat dengan Puncak Gunung Cikuray. Pos 6 ini dapat menjadi tempat yang paling santai untuk menunggu momen matahari terbit atau tenggelam. Hanya tinggal menanjak ke puncak kurang dari 15 menit dengan membawa perbekalan secukupnya, lalu balik lagi ke Pos 6 sekitar 10 menit.

puncak cikuray
Puncak Gunung Cikuray dengan menampilkan panorama kota dan pegunungan di wilayah Garut. Di sebelah barat tampak berjajar pegunungan sampai ke arah utara, mulai dari Gunung Papandayan sampai Gunung Guntur.

Di puncak Gunung Cikuray terdapat bangunan berupa pos seluas 2.5 x 2.5 meter. Jadi hanya mampu menampung 1 tenda. Menempati pos di puncak ini merupakan pilihan yang beresiko, apalagi di saat musim hujan. Selain karena kondisi puncak yang gersang dan tidak dikelilingi pepohonan, pos tersebut biasa menjadi incaran para pendaki yang langsung menuju puncak untuk mendirikan tenda.

Tambahan:
·         Bawa jaket tebel krn dingin bgt,apalagi pas di puncak
·         Sedia air yg banyak krn setelah Pemancar ga ada sumber air
·         Yang dari Bekasi bis arah Garut jam 10 mlm itu yg terakhir
·         Buat ke Pemancar klo mau carter Elf mending yg udah kenal sama daerah situ atau udh kenal sama tukang ojek nya,krn ojek nya kyk nya agak sedikit rese klo ada angkutan lain yg naik ke atas (ngerasa di ambil jatah rejeki nya mgkn)
·         Klo bisa pake sepatu krn jalur nya banyak akar (drpd kaki luka2 kena potongan akar)