Pahlawan Tanpa TaNda Jasa "yang SESUNGGUHNYA"
Bogor , 24 November 2015
Untuk
Ibunda tercinta,
Di
Rumah
Assalamualaikum w.w.
Ibu, bagaimana kabar ibu di rumah? Aku
kangen sekali sama ibu. Rasanya lama sekali aku tidak bertemu dengan ibu.
Daun-daun di sini semakin mengering seiring rasa rindu yang haus ingin
bertemu.Ofik harap Ibu selalu sehat dan selalu bahagia serta terus ada dalam
lindunganNYA.
Malaikat Tak Bersayapku |
Entah apa yang mendorongku untuk
menulis surat ini. Hanya saja, aku merasa bahwa surat ini adalah surat yang
harus kutuliskan buat ibu. Memang, ofik baru merasakan sendiri bahwa tidak ada
obat rindu selain sebuah pertemuan. Pagi ini, pagi sunyi yang penuh damai, ibu
mendoakan aku agar berhasil. Kata itu, walau hanya dengan pesan singkat membuat
diri ini semakin sungguh semakin ingin bertemu. Ibu, maafkan aku, maafkan Ofik,
maafkan anakmu yang belum bisa membuat ibu tersenyum.
Aku masih
ingat betul airmata dari pipi lembut ibu saat tahu aku diterima di perguruan
tinggi ini. Pelukan dan ciuman yang ibu beri, kasih sayang, semuanya. Bu aku
kangen, aku merindukannya. Aku rindu momen-momen indah saat bersama ibu. Ibu
yang selalu semangat saat ibu dan aku belanja bareng,Ibu menyiapkan segala
keperluan yang harus aku bawa kesini , Ibu yang suka masak , membekali aku
makanan ketika sekolah , bahkan tak lupa tak kala kau menasehatiku saat aku
berbuat salah, aku kangen Bu. Aku rindu. Rindu sekali.
Memang tiada
yang lebih menyesakkan ketika aku melihat teman-teman yang mondar mandir di
kampus bersama orangtua mereka, terutama bersama seorang ibu. Setiap akhir
minggu mereka bisa pulang mereka bisa ke rumah mereka masing masing menemui
keluarganya, menemui Ayah , Ibu bahkan sanak saudara mereka yang ada disana.
Mereka tetap merasakan suasana rumah yang asri nyaman apalagi dengan hadirnya
ibu disisi mereka, aku tak sering merasa sangat iri melihat mereka Bu.Semoga
ibu selalu diberi kesehatan, kekuatan, ketegaran serta perlindungan dari Allah,
aamiin.
Ibu
Terimakasih untuk segalanya,Untuk cinta dan kasih sayang tak berbatas yang kau
beri,Untuk semua pengorbanan yang kau lakukan Maaf untuk segalanya Untuk kata
yang terkadang melukai Untuk perbuatan yang sering menyakiti. Berada
disampingmu,sejuta kali terasa lebih nyaman, Di sisimu aku merasa tenang, Aku
selalu senang bisa berbaring di pangkuanmu Merasa aman ketika aku bersandar di
pundakmu. Bebanku terasa ringan ketika aku bercerita padamu
Ibu Kau
ajarkan aku artinya hidup Kau ajarkan aku arti cinta kasih Kau ajarkan aku arti
pengorbanan Engkau ajarkan aku banyak hal. Kau ingin aku tumbuh menjadi anak
yang kuat. Aku ingin mengatakan kalau
Aku Sangat Mencintaimu Aku mencintaimu dari hatiku yang sangat dalam Aku
menyayangimu ibu Walau cintaku padamu tak sebesar cintamu padaku Tapi aku akan
selalu berusaha mencintaimu lebih dan lebih.
Ibuku
yang kusayangi. Meskipun, kini ibu sendirian di rumah, aku harap ibu tidak
kesepian. Aku pasti akan selalu ada buat ibu, seperti halnya ibu yang dulu
selalu ada buat aku. Aku harap dengan surat-surat ini akan bias melepas
kesepian ibu. Kini, aku harus menghadapi masa-masa yang berat disini. Menjalani
kehidupan baruku sebagai seorang mahasiswa. Dengan segala tanggung jawab yang
dilekatkan pada namanya. Bagiku, tidak masalah, karena aku tahu ibu pasti
selalu mendoakan yang terbaik buatku.
Ibu,
Tulisan tangan ini kucukupkan dulu sampai disini. Aku janji pasti akan
mengirimkan surat lagi lain waktu. Ibu tunggu saja. Tapi ibu harus selalu jaga
kesehatan. Juga doakan aku, ya supaya berhasil. AKU SAYANG IBU :*
Wassalamualaikum
w.w
Aku
yang selalu merindukanku,
Taofik
Waludin Dwi R.